Konstruksi Rangka Atap, Bagian-bagian dari Konstruksi Atap, Kuda-kuda
Konstruksi Rangka Atap
Atap adalah salah satu bagian yang merupakan mahkotanya sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan. Disamping itu atap juga bagian dari keindahan sebuah bangunan. Atap ada beberapa jenis diantaranya genteng, seng, alumunium. Untuk pemasangan atap yang menggunakan genteng dengan kemiringan minimal 35⁰ dan maksimal 65⁰, kalau atap menggunakan seng atau alumunium memasangnya dengan kemiringan antara 18 - 12⁰.
Kuda-kuda merupakan bagian yang memberi bentuk pada atap sebuah bangunan. Jarak antara kuda-kuda biasanya tidak melebihi 3 m, bahkan kadang sampai 4 m agar ukuran gording dan balok bubungan tidak terlalu besar. Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan, membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi rangka atap pada bangunan. Dalam hal pekerjaan ini kita ambil salah satu contoh konstruksi kuda-kuda bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 700 m.
Bagian-bagian dari Konstruksi Atap :
- Kuda-kuda
- Konstruksi kuda-kuda terdiri dari (balok menyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm.
- Balok tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm)
- Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
- Ander (balok diagonal di tengah, ukuran 8/12 cm)
- Skor (balok diagonal di tengah, ukuran 8/12 cm)
- Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2 x 6 / 12 cm)
- Balok Pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
- Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm)
- Nook (balok menyilang di atas ander, ukuran 8/12 cm)
- Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
- Usuk (balok melintang di nook, gording, murplat, ukuran 5/7 cm)
- Reng.
Bagian dari masing-masing Kuda-kuda dan fungsinya :
- Kaki kuda-kuda berfungsi sebagai tumpuan balok goring dan beban diatasnya. Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring yang menunjukkan sudut kemiringan atap.
- Balok datar yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal yang terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda.
- Balok penggantung yaitu batang tegak yang berfungsi sebagai penahan lentukan yang terjadi pada balok datar.
- Balok penyokong yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda supaya tidak melengkung oleh beban dari balok gording.
- Balok Gapit berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tiak melentur ke samping.
- Usuk atau Kaso. Ukuran yang digunakan adalah 5/7 dan dipasang menumpu pada balok gording, balok bubungan dan balok tembok.
- Bubungan Genteng. Ukuran yang digunakan pada umumnya 2/20 dan dipasang pada balok bubungan untuk menahan genteng kerpus dan adukan perekatnya.
- Siapkan balok kayu 8/12 panjang 90 cm, untuk balok pengunci.
- Lukisilah dan buatlah cowakan sedalam 2 cm, panjang 60 cm.
- Buatlah lubang pada balok pengunci untuk kedudukan ander, lebar lubang 1/3 tebal kayu = 2,6 cm, lebar lubang sama dengan lebar kayu = 12 cm, dalam lubang 6 cm.
- Siapkan bahan balok kayu 8/12 cm sebanyak 2 batang masing-masing panjangnya 400 cm.
- Sambunglah balok kayu tersebut untuk balok tarik dengan sambungan kait miring.
- Pasanglah balok pengunci disisi atas balok tarik (di atas sambungan sudah dicowak) untuk memperkuat sambungan balok tarik.
- Tandailah kebutuhan lebar efektif balok tarik sesuai dengan lebar bangunan yaitu 700 cm (ukuran AS)
- Siapkan balok ander 8/12 panjang 210 cm.
- Lukisilah ander tersebut dan buat pen pada ujung bawah ander susuai dengan ukuran lubang pada balok pengunci.
- Setelah ander pada balok tarik melalui balok pengunci hingga posisi ander tegak lurus terhadap balok tarik.
- Siapkan balok tekan 8/12 panjang 400 cm sebanyak 2 batang.
- Malkan balok tekan tersebut ujung bawah dengan balok tarik sesuai dengan tanda yang telah dibuat tadi, dan ujung atas pada ander sudah dilukisi (tanda) yang sudah dibuat dan kemiringan balok tekan 30⁰ terhadap balok tarik.
- Tandailah batas pertemuan antara balok tekan dan balok tarik serta dengan ander.
- Buatlah lubang pada balok tarik dan ander pada tanda tadi, kemiringan lubang sesuai dengan arah waktu kita malkan tadi.
- Lukisi dan buatlah purus pada kedua ujung balok tekan sesuai dengan lubang yang ada.
- Rakitlah / stellah balok tekan dengan balok tarik serta ander, sehingga membentuk segitiga siku-siku.
- Dengan cara yang sama rakitlah / stellah untuk balok tekan yang satunya (sebelah).
- Siapkan balok 8/12 panjang 175 cm sebanyak 2 batang.
- Mallkan balok tersebut, ujung satu pas di pertengahan balok tekan dan ujung yang lain pada ujung bawah ander kemudian berilah tanda sebagai batas pembuatan pen. Pada ujung bawah ander kemudian berilah tanda sebagai batas pembuatan pen.
- Dengan cara yang sama malkan untuk balok skoor yang satunya.
- Lepaslah rangkaian tadi, kemudian buatlah lubang pada balok tekan dan ander yang telah ditandai tadi.
- Buatlah purus pada kedua ujung balok skoor tadi sesuai dengan ukuran lubang.
- Rangkailah semua komponen batang kuda-kuda tadi sehingga menjadi konstruksi kuda-kuda.
- Pasanglah balok gapit seperti pada gambar dan perkuatlah dengan baut kuda, sehingga membentuk konstruksi seperti ilustrasi di bawah ini.
- Takiklah murplat sedalam 2 cm, lebar sama tebalnya balok tarik panjang takikan sama dengan lebar balok itu sendiri.
- Takiklah ujung balok terik (sesuai dengan Lukisan), ukuran takikkan menyesuaikan dengan takikan pada murplat.
- Stelah murplat di takikan balok tarik tadi.
- Buatlah klos (tupai-tupai) 8/12 panjang 30 cm.
- Pasang dan pakukan tupai-tupai di atas kaki kuda-kuda tepatnya di pertengahan dari panjang balok tekan.
- Tumpangkan gording di atas tupai-tupai yang telah dipaku di atas kaki kuda-kuda tadi.
- Takiklah nok sedalam 2 cm, lebar sama dengan tebalnya ander = 8 cm, panjang takikan sama dengan lebar nook itu sendiri.
- Cowaklah ujung atas ander menyesuaikan dengan takikan nook tersebut.
- Pasangkan nook di atas ande.
Gambar Konstruksi Kuda-kuda
- Balok tarik balok paling bawah dari kuda-kura.
- Kaki kuda-kuda balok diagonal luar.
- Ander balok vertical di tengah
- Skor balok diagonal di tengah.
- Balok pengunci untuk memperkuat sambungan.
- Gording balok melintang di atas kaki kuda-kuda.
- Nook balok menyilang di atas ander.
- Murplat balok di atas tembok.
- Usuk balok melintang di nook, gording, murplat.
- Ren balok menyilang di atas usuk
- Kayu rengas burung
- Kayud duren
- Kayu Salimuli
- Kayu sindur atau tampar atau hantu
- Kayu perupuk talang atau perupuk rawang
- Kayu meranti, atau nam stempatnya : damar, seraya, ketuko, kalup, lampong, lanan.
- Kayu merawan (Sumatra) atau nama setempatnya : bangkirai bulan, nyerekat, damar putih (Kalimantan).
- Kayu mersawa atau nama setempatnya : tenam (Palembang), merasa, keruing, sesawa (Riau).
- Kayu sintok / kapur (Kalimantan Tenggara)
- Kayu berangan / tunggeureuk / saninten / kihiur (Sunda)
- Kayu bitangur, kapurnaga, / bunut (Sumatra) / nyamplung (Jawa) / nangui / penaga (Kalimantan) / kapuracha.
- Kayu kisereh / medang lesah (Sum) / medang rawali (Kal tenggara) / gadis kipedes (Sunda)/
- Kayu bungur
- Kayu mahoni daun kecil.
- Kayu mindi (Sunda) / gringging
- Kayu sonokeling / palisander (Jawa)
- Kayu gempol (Jawa) / klepu pasir
- Kayu bayur (Mal)./bayot (Sarawak) / bayoh (Phil.)
- Kayu Gofasa / Leban (Mal.) / molave (Phil.)
- Kayu sungkai (Sumatera, Kalimantan) / Jurus (Kalimantan Tenggara) / Jati sabrang (Jawa)