Manajemen Konstruksi Dalam Mengerjakan Suatu Proyek

Manajemen Konstruksi : Saat mengerjakan suatu proyek, tentunya harus memperhatikan manajemen agar prosesnya berjalan dengan baik dan hasil akhir sesuai dengan harapan, terutama untuk proyek konstruksi. Manajemen konstruksi diperlukan untuk mengelola biaya proyek, kualitas dan waktu untuk mencapai hasil yang optimal. Pada dasarnya, manajemen konstruksi memiliki peran dalam mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi, mulai dari perencanaan, penjadwalan hingga inspeksi. 

Ketidakakuratan selama pekerjaan proyek dapat mempengaruhi hasil proyek yang bersangkutan, misalnya keterlambatan pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang memperhitungkan biaya yang efektif, jadwal yang efektif dan kualitas. Selain itu, pemantauan secara berkala juga diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan yang terjadi selama proyek berlangsung. Dalam artikel ini, penulis membahas manajemen konstruksi dalam proyek konstruksi, mulai dari pemahaman hingga pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. 

Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan tugasnya adalah sebagai berikut: 

  1. Apa pengertian umum dari manajemen? 
  2. Apa tujuan dan tugas manajemen konstruksi? 
  3. Apa tujuan dari manajemen konstruksi? 
  4. Apa saja tahapan proyek konstruksi? 
  5. Siapa saja yang terlibat dalam proyek konstruksi? 

Tujuan 

Merumuskan tugas, lahirlah tujuan penulisan sebagai berikut: 

  1. Untuk memahami manajemen secara umum. 
  2. Mengetahui pengertian dan tugas manajemen konstruksi. 
  3. Mengetahui tujuan manajemen konstruksi. 
  4. Menjelaskan tahapan-tahapan suatu proyek konstruksi 
  5. Cari tahu pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. 

Keuntungan 

Artikel ini memberikan gambaran umum tentang manajemen konstruksi untuk proyek konstruksi kepada pembaca. 

PEMBAHASAN 

Manajemen Secara Umum 

Pengertian Manajemen 

Manajemen adalah ilmu seni manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengarahan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. 

Tujuan manajemen 

Tujuan manajemen adalah untuk memperoleh metode atau metode teknis terbaik sedemikian rupa sehingga dengan sumber daya yang terbatas dapat dicapai hasil yang maksimal dalam hal akurasi, kecepatan, keekonomisan dan keselamatan kerja secara menyeluruh. 

Fungsi Administrasi 

Secara umum fungsi yang dilakukan oleh administrasi adalah sebagai berikut: 

Perencanaan (Planning) 

Pada fase ini diantisipasi tugas dan kondisi yang ada, menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat dicapai, serta menentukan kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilaksanakan, jadwal pelaksanaan, prosedur pelaksanaan dan alokasi anggaran. dan sumber daya. Desain harus dilakukan dengan hati-hati, sempurna dan terintegrasi dengan kesalahan sesedikit mungkin. 

Organisasi 

Fungsi ini mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis pekerjaan, mendefinisikan wewenang dan tanggung jawab personel, dan menetapkan dasar hubungan setiap elemen organisasi. Menciptakan struktur organisasi yang memenuhi kebutuhan proyek dan kemampuan staf untuk menghasilkan hasil yang positif bagi organisasi. 

Aktivasi 

Eksekusi adalah pelaksanaan rencana yang telah ditentukan dengan melakukan pekerjaan fisik dan non fisik sedemikian rupa sehingga produk akhir sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Perubahan sering dilakukan pada desain pada tahap ini, karena sifat desain hanya prediksi yang perlu disempurnakan. 

Pengendalian 

Tujuan dari kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan terkecil dan hasil yang paling memuaskan.

Pengertian dan Fungsi Manajemen Konstruksi 

Proyek adalah  usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya. Proyek konstruksi adalah suatu usaha untuk mencapai suatu hasil berupa bangunan atau prasarana. Pengertian manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi manajemen secara sistematis pada suatu proyek konstruksi, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyek secara optimal. Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi: 

  1. Sebagai kontrol kualitas untuk menjaga konsistensi antara desain dan pelaksanaan. 
  2. Antisipasi perubahan kondisi lapangan yang tidak menentu dan mengatasi keterbatasan waktu aplikasi yang terbatas. 
  3. Lacak kemajuan proyek dengan laporan harian, mingguan, atau bulanan. 
  4. Membuat keputusan tentang isu-isu yang muncul berdasarkan hasil penilaian. 

Tujuan manajemen konstruksi 

Tujuan manajemen konstruksi adalah untuk mengelola fungsi administrasi atau  pelaksanaan konstruksi sehingga tercapai hasil yang optimal dan memenuhi persyaratan. Kontrol kualitas, kontrol biaya dan manajemen waktu diperlukan untuk mencapai hasil terbaik. 

Hubungan antara biaya, waktu dan kualitas, atau tiga kendala, saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Penjelasan dari ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut: 

  • Anggaran proyek harus diisi dengan biaya yang tidak melebihi keterampilan dan sumber daya yang tersedia. 
  • Jadwal proyek harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tanggal akhir yang  ditentukan. 
  • kualitas produk harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan. 

Tahapan suatu proyek konstruksi 

Tahapan suatu proyek konstruksi adalah sebagai berikut: 

Tahap perencanaan 

Semua proyek konstruksi dimulai dari suatu ide dan berproses dari suatu kebutuhan. Dalam menyusun rencana yang komprehensif, setidaknya harus mencakup: 

  • Definisi tujuan sebagai petunjuk yang memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. 
  • Menentukan tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 
  • Melakukan penelitian tentang tujuan dan sasaran yang dapat dicapai. 
  • Pemilihan alternatif yang  digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran. 
  • Kembangkan serangkaian langkah  yang paling baik dilakukan mengingat kendala yang ada.

Tahap Studi Kelayakan 
Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak. Kegiatan yang dilakukan adalah : 
  • Mempersiapkan desain proyek awal dan menyiapkan perkiraan biaya. 
  • Prediksi profit yang akan diraih. 
  • Siapkan studi kelayakan untuk proyek tersebut. 
  • Menganalisis dampak lingkungan yang  terjadi. 
Tahap Deskripsi 

Pada tahap ini, klien menjelaskan fitur proyek dan biaya yang dapat diganti sehingga konsultan perencanaan dapat menginterpretasikan keinginan klien. Kegiatan yang dilakukan adalah : 
  • Penyusunan rencana kerja dan pengangkatan tenaga ahli. 
  • Pertimbangkan kondisi lokasi dan lapangan dan desain rencana, interpretasi biaya dan persyaratan kualitas. 
  • Buat jadwal dan rencana pelaksanaan proyek. 
  • Membuat sketsa pada skala tertentu. 
 
Tahap Perancangan  
Pada tahap ini dilakukan perancangan yang lebih detail sesuai dengan keinginan  pemilik. Pada tahap ini, rencana dibuat dan spesifikasi, rencana anggaran, metode pelaksanaan, dll juga dijalankan. 

Tahap Pengadaan 

Tahap ini dilakukan untuk mencari kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut. 

Tahap Konstruksi Keenam 
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memberikan bangunan  yang direncanakan klien dalam kerangka biaya, waktu dan kualitas yang disepakati. 

7 Tahap Pemeliharaan dan Komisioning 
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa bangunan memenuhi spesifikasi kontrak dan semua fasilitas berfungsi dengan baik. Kegiatan yang dilakukan adalah : 
- Penyusunan run data  berupa run data dan run drawing. 
- Periksa gedung dengan cermat dan perbaiki jika ada kerusakan. 
- Penyusunan Petunjuk Pengoperasian dan Pedoman Pemeliharaan 

Peserta Proyek Konstruksi 
Kegiatan proyek konstruksi melibatkan proses pengolahan sumber daya proyek menjadi output kegiatan berupa bangunan. Proses  rangkaian kegiatan ini selalu berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan orang-orang yang terlibat. 

Penerima Tugas atau Pemilik  
Ini adalah orang perseorangan atau badan hukum yang memerintahkan atau menyerahkan pekerjaan (proyek) kepada pihak lain (konsultan/kontraktor) untuk pelaksanaan, membayar dan  menerima hasil pekerjaan. 

Pemimpin Proyek 
Seseorang yang ditunjuk oleh pemilik yang mengarahkan pengelolaan atau pelaksanaan proyek dan bertindak sebagai pemilik. 

Konsultan 

Konsultan MK 
Mulai dari inisiasi proyek (tahap perencanaan) hingga pembangunan atau realisasi proyek (tahap realisasi). 

SM Konsultan Perencanaan 
Ini adalah badan  atau orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menyiapkan rencana lengkap dari proyek yang diinginkan, siap untuk tender dan pelaksanaan. 

Konsultan Pemantau 
Ini adalah entitas atau orang yang disewa oleh pemilik untuk memantau atau mengendalikan pelaksanaan proyek  sesuai dengan rencana. Pengelolaan dan pemantauannya meliputi waktu, biaya, dan kendali mutu. 

Kontraktor 

Suatu badan  atau orang yang disetujui oleh pemilik yang melaksanakan pekerjaan fisik pada suatu proyek dari suatu rancangan yang ditentukan oleh perancang sesuai dengan gambar dan spesifikasi (persyaratan) yang ditetapkan dalam kontrak. 

Subkontraktor 

Pihak yang ditunjuk oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik yang memiliki keahlian khusus untuk melaksanakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik proyek. 

PEMASOK 

Pemasok  adalah salah satu pihak yang  secara tidak langsung terlibat dalam pekerjaan proyek. Pemasok membuat kontrak dengan kontraktor untuk memasok bahan yang memenuhi kualifikasi yang diinginkan  pemilik. 

Manajer proyek mengoordinasikan semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi  di atas untuk memastikan bahwa tujuan proyek  tercapai dengan baik dan semua pihak dapat mencapai tujuan atau sasaran partisipasi mereka dalam proyek secara optimal. Saya memiliki kewajiban.

Kesimpulan 
  1. Manajemen adalah  ilmu  seni kepemimpinan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 
  2. Manajemen konstruksi adalah proses pelaksanaan fungsi manajemen secara sistematis dalam suatu proyek konstruksi, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan proyek secara optimal. Secara umum, tugas manajer lokasi adalah memastikan konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan. 
  3. Tujuan manajemen konstruksi adalah untuk mengarahkan fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan  sehingga tercapai hasil dan persyaratan yang optimal dari segi mutu, biaya dan waktu. 
  4. Tahapan  proyek konstruksi terdiri dari tujuh tahap: perencanaan, studi kelayakan, deskripsi, desain, penawaran, konstruksi dan pemeliharaan. 
  5. Sebuah proyek konstruksi melibatkan enam pihak: pemilik proyek, manajer proyek, konsultan, kontraktor, subkontraktor dan pemasok. 

Rekomendasi 

Proyek harus dikelola sedemikian rupa sehingga dana yang dikeluarkan digunakan seefektif dan seefisien mungkin, dan tujuan proyek didefinisikan dengan jelas. Selain itu, setiap proyek harus  diselesaikan tepat waktu, tanpa penundaan, dengan kualitas yang wajar, dengan biaya dan kerugian anggaran seminimal mungkin.
Konstruksi, Bagian-bagian kayu, Bahan Bangunan, Beton Beton Bertulang, Beton Prategang, Beton Ringan, Deformasi Beton
  1. Kekuatan dan Deformasi Beton Yang Mengalami Tekan
  2. Perbandingan dan Penyampuran Beton
  3. Pengangkutan, Penempatan, Pemadatan, Perawatan
  4. Percobaan-percobaan, Pengendalian Mutu, Pengawasan
  5. Kekuatan Tarik dan Kekuatan Akibat Tegangan Kombinasi
  6. Perubahan Volume : Penyusutan, Temperatur
  7. Beton Ringan, Tulangan serta Jenis-jenis Baja Tulangan
  8. Mutu dan Kekuatan serta Grafik Regangan-Tegangan
  9. Kelelahan dan Rangkak
  10. Pengertian, fungsi, dan komponen konstruksi atap
  11. Pengertian Bangunan, Klasifikasi Bangunan, Pondasi, Klasifikasi Pondasi, Pondasi Dangkal
  12. Klasifikasi Agregat Dalam Struktur Bangunan
  13. Beton, Beton Bertulang, Beton Prategang
  14. Pengetahuan Dasar Konstruksi, Pemikiran terhadap ruang (gagasan tiga dimensi), Pengertian ruang dan waktu
  15. Beton, Beton Bertulang, Beton Prategang
  16. Pengetahuan Dasar Konstruksi, Pemikiran terhadap ruang (gagasan tiga dimensi), Pengertian ruang dan waktu
  17. Pengertian Massa dan Isi Hukum Kelembaban Massa, Pengertian bentuk struktur bangunan
  18. Konstruksi Bangunan Kayu, Pengetahuan Dasar Kayu, Mengenal kayu, Bagian-bagian kayu, Perdagangan Kayu
  19. Kadar Air Kayu dan Penyusutan Kayu Sebagai Bahan Bangunan, Pencegahan terhadap rayap, Perlindungan dan ketahanan terhadap api
  20. Semen Portlan Yang Sifat-sifat Adhesif dan Kohesif
  21. Pengertian Teknologi Konstruksi, Konstruksi Jembatan dari Zaman Kuno Hingga Zaman Modern, Teknologi Jembatan Zaman Besi dan Baja, Konstruksi Jembatan Yang Ada di Dunia
  22. Konstruksi Tangga, Bahan Bangunan Tangga, Susunan dan Bentuk Tangga, Tangga Tusuk Lurus, Tangga Bordes Lurus, Tangga Dengan Belokan
  23. Konstruksi Rangka Atap, Bagian-bagian dari Konstruksi Atap, Kuda-kuda
  24. Konstruksi Bendungan, Pengertian Bangunan Peredam Energi, Peredam Energi Tipe Bak Pusaran, Roller Bucket Type, Desain Peredam Energi
  25. Pengertian Struktur dan Konstruksi Bangunan, Desain Struktur dan Konstruksi Rumah Menengah
  26. Struktur Rangka Kaku, Rigid Frame
  27. Pengertian Arsitektur Kontekstual
  28. Manajemen Konstruksi Dalam Mengerjakan Suatu Proyek

Postingan populer dari blog ini

Struktur Rangka Kaku, Rigid Frame

Mutu dan Kekuatan serta Grafik Regangan-Tegangan

Pengertian Bangunan, Klasifikasi Bangunan, Pondasi, Klasifikasi Pondasi, Pondasi Dangkal